Tugas manusia sebagai kholifah
MAKALAH
Tafsir Surat Al- Baqoroh Ayat 30
PERAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI
MUKA BUMI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini, dengan tulus ikhlas kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua kami, Bapak /Ibu guru dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materiil untuk keberhasilan dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya bagi para
pembaca. Amin.
Team Penyusun
Team Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam
surat al baqarah:30, ad-dzariyat:56, an nahl:78, al-mu’minun 12-14.
Allah menyampaikan keputusan-Nya kepada para malaikat tentang rencana-Nya menciptakan manusia di bumi. Penyampaian kepada para malaikat penting, karena merekalah akan dibebani sekian tugas yang menyangkut manusia, seperti memelihara, membimbing, dan lain sebagainya.
Allah menyampaikan keputusan-Nya kepada para malaikat tentang rencana-Nya menciptakan manusia di bumi. Penyampaian kepada para malaikat penting, karena merekalah akan dibebani sekian tugas yang menyangkut manusia, seperti memelihara, membimbing, dan lain sebagainya.
Penyampainnya itu juga kelak akan
diketahui manusia, akan mengantarnya bersyukur kepada Allah atas anugerah yang
tersimpul dalam dialog antara Allah dn para malaikat.
Allah
berfirman yang artinya “Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”.
Penyampaian ayat ini bisa jadi setelah proses penciptaan alam raya dan
kesiapannya untuk di huni manusia pertama (Adam) dengan nyaman. Dengan adanya
makalah ini, diharapkan kepada kita yang membacanya, agar dapat mengetahui
kedudukan manusia di muka bumi ini, juga dapat memahami tugasnya dan
kewajibannya sebagai khalifah di bumi ini.
B. Rumusan Masalah
1.
ayat tentang manusia di jadikannya khalifah di muka bumi?
2.
tafsir surat albaqarah tentang khalifah di muka bumi?
3.
tugas-tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi?
4.
kandungan surat albaqarah ayat 30
BAB II
PEMBAHASAN
A. Surat Al-Baqarah Ayat 30
Artinya :
dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”[1]
Mufrodat:
خليفة :
seorang khalifah
من يفسد : orang yang
akan membuat kerusakan
ويسفك الد ماء : dan menumpahkan
darah
نسبح :
senantiasa bertasbih
بحمدك : dengan
memuji engkau
ونقدس لك : dan
menyucikan engkau
إنى أعلم :
sesungguhnya aku lebih tahu
لاتعلمون : yang tidak
kamu ketahui
B. Penjelasan
Tentang Q.S Al-Baqarah Ayat 30
surat al baqarah adalah termasuk golongan
surat madaniyah yang di turunkan pada tahun-tahun permulaan periode nabi
Muhammad SAW di Madinah. Surat Albaqarah terdiri dari 286 ayat, merupakan
surat terpanjang dan terbanyak ayat-ayatnya diantara surat yang ada di dalam
Al-Quran. Surat ini dinamakan “Al-baqarah”
yang artinya “sapi betina”, karena di dalam nya disebutkan kisah
penyembelihan sapi betina yang di perintahkan Allah kepada Bani Israil. AL-Baqarah
dinamakan juga” fustat al- quran” yang berarti
“puncak Al-Quran “ karena surat ini memuat beberapa hukum yang tidak di
sebut di surat-surat yang lain.kemudian dinamakan juga “alif lam mim” karena
surat ini di awali dengan huruf-huruf
hijaiyah alif lam mim.[2]
Manusia diciptakan oleh Allah swt. pada dasarnya memiliki dua peran
atau fungsi, yaitu sebagai hamba Allah serta Khalifah di muka bumi. Manusia
yang ditugaskan sebagai khalifah di bumi harus mampu memahami isi kandungan Al
Qur’an, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
C. Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 30
Kata khalifah secara harfiah berarti
pengganti. Akar katanya adalah خلف artinya sesuatu yang ada
di belakang. Khalifah di artikan pengganti, pemimpin atau penguasa.
Alquran mengungkapkan term khalifah dengan
berbagai ungkapan, di antaranya khalifah, khulafa’,khala’if, yastakhlif dan
khalfa atau khilfah. Penjelasan dari masing-masing term yaitu:
1. Khalifah
Penggunaan khalifah tercantum pada surat albaqarah:30 dan
sad:26.
Pada surat Albaqarah menerangkan bahwa Adam sebagai
khalifah Allah dan seluruh manusia keturunannya mewarisi kekhalifahan ini,
sementara pada surat sad, ditekankan pada penunjukan Daud sebagai penguasa
negara. Dalam tulisan lainnya, M.Quraish Shihab menyatakan bahwa arti kekhalifahan
ada 3 unsur dalam pandangan Alquran:
-
Manusia(sendiri) yang dalam hal ini dinamai khalifah
-
Alam raya
-
Hubungan manusia dengan alam dan segala isinya termasuk
dengan (istikhlaf atau tugas-tugas kekhilafahan)
2. Khulafa
Merupakan bentuk plural dari term khalifah . allah
mengungkapkan dalam surat Al-A’raf ayat 69 dan 74. Selanjutnya khlifah adalah
sebuah gelar yang di berrikan kepada penguasa negara setelah wafatnya rasul
SAW. Hal ini berlangsung hingga turki usmani tahun 1923.
3. Khala’if
Ayat yang menggunakan
kata jamak khala’if tercantum pada empat ayat, yaitu surat Al-Anam:165,
yunus:14 dan 73, fatir:79.
Dengan demikian kata khalaif tampak perbedaannya dengan
kata khulafa, ia tidak mengacu pada kekuasaan politik dan bersifat lebih umum,
dan tidak menggunakan kata mufradnya. Hal ini sebagai isyarat bahwa
kekhalifahan yang di emban kepada setiap orang tidak dapat terlaksana tanpa
bantuan orang lain.
4. Khalfun
Ungkapan khalfun sering berkonotasi jelek, hal ini
sebagaimana di dalam surat Al-araf :129, Maryam:59, an-Nisa:9
5. Khilfah
Kata khilfah tercantum pada ayat al-Furqan ayat 62. Yang artinya:
“dan Dia ( pula
) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur.”[3]
ketika allah swt memberitahukan kepada para
malaikat-Nya bahwa Dia akan menjadikan
Adam a.s sebagai khalifah di bumi
, maka para malaikat itu bertanya , mengapa adam yang akan diangkat menjadi
khalifah di bumi, padahal adam dan
keturunannya kelak akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi. Para
malaikat menganggap bahwa diri mereka lebih patut memangku jabatan itu ,sebab mereka makhluk
yang selalu bertasbih ,memuji dan menyucikan Allah swt.
Allah swt tidak membenarkan anggapan mereka itu dan Dia
menjawab bahwa Dia mengetahui yang tidak di ketahui oleh para malaikat.segala
yang akan di lakukan Allah swt adalah berdasarkan pengetahuan dan hikmah-Nya,
termasuk pengangkatan Adam as menjadi khalifah di bumi.
Sebagaimana firman Allah dalam QS fathir:30
هو الذي جعلكم خلئف فى الارضز
"Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di
bumi.”
Yang di maksud dengan kekhalifahan Adam a.s di bumi
adalah kedudukan sebagai khalifah di bumi ini , untuk melaksanakan perintah
–perintah-Nya, dan memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala apa yang ada
padanya.[4]
Ibnu juraij berkata bahwa sesungguhnya para malaikat itu
berkata menurut apa yang telah di beritahukan Allah kepadanya ihwal keadaan penciptaan Adam a.s. . Maka malaikat berkata “mengapa engkau hendak
menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya? Sebagian
ulama mengatakan , sesungguhnya malaikat mengatakan hal seperti itu karena
Allah mengizinkan mereka untuk bertanya ihwal hal itu setelah di beritahukan
kepada mereka bahwa khalifah itu terdiri atas keturunan Adam.
Malaikat berkata “mengapa engkau hendak menjadikan di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya?” sesungguhnya mereka
bermaksud mengatan bahwa di antara keturunan Adam itu ada yang melakukan
kerusakan. Pertanyaan itu bersifat meminta informasi dan mencari tahu ihwal hikmah . maka Allah
berfirman sebagai jawaban atas pertanyaan Mereka “sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” Maksudnya ,yakni Allah mengetahui kemaslahatan
yang baik dalam penciptaan makhluk yang suka melakukan kerusakan seperti yang
malaikat sebutkan , dan kemaslahatan itu tidak kamu ketahui, karena Allah akan
menjadikan di antara mereka para nabi, rasul,orang-orang saleh dan para wali.[5]
D. Tugas-Tugas Manusia Sebagai Khalifah.
a
beribadah
kepada Allah,
Manusia
adalah makhluk yang paling sempurna dibanding makhluk ciptaan Allah
lainnya.Karena manusia diberikan Allah pikiran dan dapat memikir dengan
akal.Karena itu Allah mempercayakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
beribadah adalah satu wujud bakti sebagai hamba Allah. Allah tidak akan
menyulitkan hambanya,telah ia berikan umat Islam pedoman berupa Al-qur’an untuk
kita ikuti petunjuk yang ada di dalamnya,dan juga telah Allah kirimkan
Rasulullah sebagai pemimpin bagi umat Islam,yaitu nabi Muhammad SAW.Menyembah
hanya kepada Allah dan beribadah kepadanya adalah sebuah kewajiban kita sebagai
khalifah, Mengikuti aturannya dan menjauhi larangannya.
b
Pemimpin
Dirinya Sendiri maupun bagi orang lain
Menjadi
pemimpin, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang orang lain dalam upaya
mencari ridha Allah SWT.Dengan belajar mengontrol apa yang dipikirkan kita,hati
kita,tingkah laku kita,perasaan kita,dan sikap yang bagaimana seharusnya ditampilkan,tanpa kita sadari bahwa kita
sedang memimpin diri kita sendiri.Kita hidup di dunia ini akan selalu
dihadapkan pada dua pilihan,yaitu dengan berujung dengan baik atau buruk.Itulah
kelebihan kita lainnya yaitu diberi pilihan.
c
Menjaga
Alam Dan Saling Menyayangi
Selain
tugas manusia sebagai khalifah di bumi ini yaitu beribadah kepada Sang Maha
Pencipta,tugas lain manusia di bumi ini yaitu menjaga alam dan isinya.Alam yang
memberikan kita keberadaan hidup,oleh karena itu kita harus menjaga dan
melestarikannya. Dengan cara menggunakan apa yang ada di alam ini dengan
secukupnya tanpa berlebihan.Tidak merusak apa yang ada di alam ini,karena itu
akan merugikan diri kita sendiri.
d
Saling
Menyayangi Dan Menjaga Setiap Sesama Umat Manusia
Allah
menciptakan umat manusia beragam bukan untuk saling menjatuhkan,atau saling
bermusuhan, melainkan untuk saling mengenal,supaya kita bisa belajar satu sama
lainnya.Karena itu jangan jadikan perbedaan untuk kita saling menjatuhkan dan
perpecahan.Tanamkan rasa toleransi dan menyayangi ,senantiasa tolong
menolong,serta selalu mengingatkan dalam kebaikan.
e
memakmurkan dan
memelihara bumi.
Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi
ini maksudnya, manusia di ciptakan untuk menjadi penguasa dan pengatur segala
yang ada di bumi ini. Manusia sebagai khalifah di bumi ini harus bisa
memanfaatkan semua yang ada di bumi ini demi kemaslahatannya. Manusia sebagai
khalifah di bumi memiliki kewajiban bersama yang dibebankan Allah yaitu
mengekplorisasi kekayaan bumi untuk kemaslahatan umat manusia.
Selain
itu tugasnya yaitu memelihara bumi dan memelihara akidah yang ada di dalamnya.
E. Kandungan surat al-baqarah ayat 30
a. Adanya
dialog antara Allah dan para malaikat perihal penciptaan manusia di bumi karena
adanya perbedaan pandangan, serta malaikat telah mengetahui keberadaan manusia
di bumi dan semuanya di bantah oleh Allah dengan perkataan "Sesungguhnya
aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
b.
Kedudukan manusia dimuka bumi ini adalah sebagai khalifah Allah atau pengganti
Allah, yang diberi tugas untuk memelihara dan melestarikan alam, mengambil
manfaat, serta mengelola kekayaan alamnya sehingga terwujud kedamaian dan
kesejahteraan segenap manusia.
c. Malaikat
menyaksikan bahwa tugas kekalifahan tersebut dilaksanakan oleh manusia, karena
menurut malaikat dirinyalah yang lebih baik berhak memikul tugas tersebut
dengan bukti bahwa mereka tidak mempunyai nafsu, selalu bertasbih dan memuja
Allah.
d. Kesangsian
Malaikat akan diciptakannya manusia, memiliki alasan yang jelas, karena
malaikat khawatir jika nantinya manusia tidak menaati Allah, tidak pandai
bertasbih, justru akan menimbulkan kerusakan di muka bumi.
5. Contoh Perilaku yang
Menggambarkan Q.S. Al-Baqarah ayar 30
a.
Senantiasa berbakti
kepada Allah swt. dengan menaati perintah- Nya dan menjauhi larangan-Nya.
b.
Selalu Menjunjung
tinggi perdamaian dan persaudaraan.
c.
Selalu Menjaga dan
melestarikan bumi dari kehidupan yang dapat merusak penghuninya.
d.
Selalu berkeinginan
untuk meraih kehidupan yang lebih maju dengan cara yang baik dan benar.[6]
6. Etika Manusia
terhadap alam
Meski islam menyediakan banyak metode yang memungkinkan manusia untuk
memandang alam dari perspektif ekologis dan berasaskan etika banyak kaum muslim
yang malah masih buta mengenai hal ini.
Dari sekitar 6.000 ayat yang ada dalam Al-
Qur’an , sebanyak 750 ayat atau sekitar seperdelapannya, memotivasi kaum muslim
untuk memahi alam, mempelajari hubungan antara organisme hidup dan eksistemnya,
memanfaatkan dan melestarikan alam dengan sebaik – baiknya serta memelihara
keseimbangan alam. Sumber daya alam : tanah , air , udara, mineral , hutan dan
semisalnya tersedia untuk kesejahteraanya manusia.
Pendekatan islam terhadap lingkungan bersifat
holistik. Semua makhluk saling berhubungan satu sama lain .apa yang menimpa
satu hal pasti akan berimbas pada keseluruhan sitem dengan bekal kemampuan
berpikir, manusia ditunjuk Allah menjadi khalifah di bumi.
Karena alam di ciptakan atas asas keseimbangan
maka tanggung jawab manusia adalah menjamin kelangsungan keseimbangan itu.[7]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia yang diciptakan allah di muka bumi ini
sebagai khalifah yang harus bisa bertanggung jawab terhadap tugasnya, karena
manusia sejak lahir sudah mempunyai potensi-potensi (fitrah), maka dari itu,
manusia harus dapat mengaktualisasikan segala potensi yang dimilikinya dengan
baik agar dapat di pertanggungjawabkan, karena manusia sebagai hamba allah dan
sebagai khalifah di bumi. Hendaknya manusia berperilaku yang mencerminkan :
untuk kesadaran akan tugas hidupnya sebagai pengatur bumi.
Untuk perbuatan yang baik kepada sesama manusia maupun terhadap makhluk yang lain. Untuk usaha semaksimal mungkin untuk menghindari perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan bagi siapapun. Untuk usaha utuk mewujudkan islah atau perdamaian di bumi dan menghindari pertikaian yang akan membawa kerusakan.
untuk kesadaran akan tugas hidupnya sebagai pengatur bumi.
Untuk perbuatan yang baik kepada sesama manusia maupun terhadap makhluk yang lain. Untuk usaha semaksimal mungkin untuk menghindari perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan bagi siapapun. Untuk usaha utuk mewujudkan islah atau perdamaian di bumi dan menghindari pertikaian yang akan membawa kerusakan.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat.mohon maaf jika ada
penulisan yang kurang baik dan benar,oleh karena itu kami menyarankan kepada
teman teman mahasiswa – mahasiswi untuk mencari informasi lain sebagai tambahan
dari apa yang telah kami uraikan di atas,semoga dapat menambah pengetahuan kita
dan bermanfaat,Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad nasib ar-rifai, taisiru al-aliyyul qadir li ikhtishari tafsir
ibnu katsir,gema insani,jakarta,1999
Departemen agama RI, Al-Qur’an dan tafsirnya,Lentera abadi,Jakarta,2010
Kementerian Agama RI, Penciptaan Manusia, Jakarta, Kementerian Agama
RI, 2012
Kementerian agama RI, Pelestarian Lingkungan Hidup,Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Quran,jakarta, 2009
http://blog.pesantrenmedia.com/q-s-al-baqarah-ayat-30-tentang-manusia-dan-tugasnya-sebagai-khalifah-di-bumi
0 Response to "Tugas manusia sebagai kholifah"
Posting Komentar